[Ficlet] House Party

a ficlet by junlois

[B.A.P] Himchan x [OC] Kinzee

[B.A.P] Yongguk, Junhong/Zelo with [BTS] Jimin

Psychology, AU | PG-15

“Beginilah cara menyatakan cinta ala Himchan”

.

.

.

“Suruh saja mereka masuk!”

Sayangnya Himchan tak bisa menyambut beberapa temannya di pintu depan. Lantaran tugas panggang-memanggangnya tengah berlangsung sibuk.

Ditambah asap daging itu mulai mengalun cukup panjang, tercium sampai ke tiga sosok di kejauhan.

“Hyung!” Seru Junhong berlari kecil menuju Himchan seraya membawa satu handbag jinjingannya.

Himchan lantas tersenyum simpul sebagai penyambutan. Alih-alih membenarkan kembali lengan kemeja putihnya yang sedikit melorot.

“Apa yang kaubawa?” Jimin menyeru lebih dulu, selagi tangannya sibuk mengoper potongan kentang goreng ke dalam mulut.

“Hair dryer. Aku pikir dia lebih membutuhkan ini ketika rambutnya basah dan lembab.” Kata Junhong, bangga akan barang hadiahnya untuk kepindahan Himchan ke rumah barunya.

“Cuma hair dryer?” Singkat Jimin malah berulah remeh. Itu-sudah menjadi wataknya dikala bertatap muka dengan Junhong. Musuh terberatnya mendapatkan Keana teman satu bangku Junhong di sekolah.

Kendati demikian, Jimin tak benar-benar benci terhadap Junhong sendiri. Karena ia juga adalah keponakan Himchan, terlebih Jimin cuma seorang pasien yang di manjakan Himchan hingga kini.

Perdebatan mereka pun berlangsung senyap, manakala Yongguk dari belakang merangkul erat dua anak yang kerap meributkan hal sepele itu.
Ia sebut peleraian dari pihak netral, katanya.

“Daripada terus meributkan hal kecil, lebih baik kalian bantu Himchan tuh!” Tak perlu aksi menolak, keduanya lekas-lekas berebut pemanggang di tengah-tengah Himchan sedang membalik daging barbeque.

“Hati-hati lah!” Seru Himchan, sekilas menyunggingkan gurat senyum.

Karena kesibukannya telah di ambil alih, mau tak mau ia harus mencari hal lain untuk menghibur dirinya lagi.

Dari tempat pijaknya, terlihat lah Kinzee tengah mengelus Kimi. anjing kesayangan Himchan di tepi kolam renang. Sadar punya peluang, Himchan tak cukup puas hanya dengan mengamatinya dari kejauhan. Maka pula ia patut bergabung seraya kedua tangannya sengaja di sembunyikan ke balik kantung celana hitamya.

“Kimi makin gemuk, ya?”
Itu Yongguk, lebih dulu menempati posisi Himchan di dekat Kinzee.

Jelasnya cuma terdengar desah-desis begitu ringan dari mulut Himchan. Setelah dirinya memutus alasan lain untuk membiarkan momen mereka tercetak malam ini.

Akan tetapi,

“Chan-i?!” Alih-alih Kinzee menyeru Himchan saat dirinya hendak masuk ke kediaman barunya.

Lantas Himchan menoleh, masih menyempurnakan garis tipis senyumnya.

“Kamu lupa beli hati sapi ya?”
Himchan tersenyum lagi, dan menggeleng sebagai jawaban.

“Kemana Yongguk?”

“Toilet katanya.” Imbuh Kinzee, setengah menggendong Kimi ke arah Himchan.

“Aku ke dapur dulu,”

Lagi-lagi ia cuma melepas senyum simpul pada Kinzee lalu bergerak balik menuju dapur yang disebutnya barusan.

.
.
.

“Mereka berdua belum kembali juga? Apa Himchan benar-benar membelinya? Yongguk juga pasti ikut mengantar. hey-kalian, coba tel-”

“Ini, aku bawakan hatinya!” Interupsi Himchan cepat,

Pun sejenak Kinzee menurunkan Kimi dari pangkuan, beralih mengambil kantong tersebut dari tangan Himchan. Menelisiknya terlebih dahulu sebelum mengopernya ke tangan Junhong di depan pemanggang.

 

“Yongguk?”

 

 

“Oh. itu yang kaupegang, Zee!”

---

.

fin.